MENJADI PETANI MODERN
Menggeluti bisnis pertanian setidaknya dibutuhkan konsistensi dan usaha yang terus menerus. Hal ini pula yang diterapkan Mahendra Kusuma dalam mengelola PT. Fujimelasari, yang bergerak di bidang pembuatan pupuk dan pertanian organik.
Seperti apa?
SEBELUM bisa terjun ke bisnis yang dikelolanya saat ini. Hendra, sapaan Mahendra Kusuma sempat bekerja sebagai profesional di beberapa perusahaan. Setelah lulus dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, pada 1985, lelaki kelahiran Bandung ini memutuskan untuk melanjutkan studinya ke jenjang magister di Economic Development Departement. San Jose, California, Amerika Serikat.
Hendra kembali ke Indonesia pada 1992. Saat itu,dia sempat bekerja di sebuah lembaga pemerintah selama satu tahun. Sembari bekerja di lembaga tersebut. Hendra kembali meng-
PEBISNIS MUDA ambil program %- $5 j8j A 05 Magister Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor (IPB). Di program S2 inilah menjadi cikal bakal Hendra tertarik terhadap dunia pertanian, hingga sekarang membawa dia menjadi seorang "petani" modern.
Hendra juga sempat bergabung dengan PT. Bina Silvan Lestari di Sumatera yang memasok hanan baku kayu pensil untuk PT. Silo Indah Pratama. "Waktu itu, teknologi di Indonesia belum ada yang bisa mengecat pensil. makanya harus dikirim ke Jerman untuk dicat, kemudian diba-li kin lagi untuk dijual." ujarnya kepada INDOPOS kemarin (2/11).
Di perusahaan tersebut, Hendra hanya bertahan sampai 1995. Ini karena dia memutuskan kembali ke Jakarta. Sesampainya di ibu kota. Hendra diminta untuk menjadi koordinator Badan Kemitraan Jimbaran, sebuah komunitas konglomerat kala itu, yang sering berdiskusi dan bertukar pendapat mengenai bisnis mereka.
Hendra mengatakan, keberadaan komunitas tersebut berkat dorongan almarhum Presiden RI Soeharto. Pasalnya, Soeharto yang memfasilitasi berdirinya komunitas tersebut. "Pak harto melihat konglomerat itu sudah sangat kaya, kenapa tidak sebagian bisnis mereka disubkan kepada pengusaha kecil," tandasnya.
Salah satunya seperti pembuatan/oor step untuk PT. Astra Indonesia yang membuat motor. Saat itu, pengusaha mengaku memiliki standar kualitas dalam memproduksi sebuah barang. Karena itu, tidak mudah menyerahkannya kepada pengusaha kecil.
"Pak Harto orang yang bijak. Menghadapi kendala itu,beliau hi MEMPERDALAM Karena tertarik dengan pertanian, Mahendra Kusuma lantas lanjutkan pendidikan Program Magister Manajemen Agribisnis di Institut Pertanian Bogor (IPB). kepada para konglomerat, kalau mereka takut pengusaha kecil buat barang tidak sesuai standar, maka ajarkan kepada mereka bagaimana buat dengan standar yang baik," kata Hendra.
Lewat kesibukannya di komunitas ini. Hendra menjadi kenal dengan banyak pengusaha papan atas Indonesia kala itu. Namun pada 1996, Hendra kembali pindah profesi sebagai Plantation Executive di Lyman Group, sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit dan kayu di Kalimantan Barat. Cukup lama dia bergelut di perusahaan ini hingga 2002. Merasa sudah tidak betah lagi berlama-lama di rantau. Hendra memutuskan kembali ke Pulau Jawa dan mendirikan sendiri PT. Fujimelasari. yang awalnya hanya bergerak di bidang usaha pembuatan pupuk NPK dan pupuk cair,
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
1 komentar:
bwat kaum petani......
Posting Komentar