• Slide 1 Title

    Go to Blogger edit html and replace these slide 1 description with your own words. ...

  • Slide 2 Title

    Go to Blogger edit html and replace these slide 2 description with your own words. ...

  • Slide 3 Title

    Go to Blogger edit html and replace these slide 3 description with your own words. ...

  • Slide 4 Title

    Go to Blogger edit html and replace these slide 4 description with your own words. ...

  • Slide 5 Title

    Go to Blogger edit html and replace these slide 5 description with your own words. ...

Photobucket

Jumat, 06 Mei 2011

gambar sawah hijau



MEMBUAT TULISAN DI CURSOR

<script>//mouse
//Circling text trail- Tim Tilton
//Website: http://www.tempermedia.com/
//Visit http://www.dynamicdrive.com for this script and more
function cursor_text_circle(){
// your message here
var msg='kubangkondang computer'.split('').reverse().join('');
var font='Verdana,Arial';
var size=3; // up to seven
var color='#595555';
// This is not the rotation speed, its the reaction speed, keep low!
// Set this to 1 for just plain rotation w/out drag
var speed=.3;
// This is the rotation speed, set it negative if you want
// it to spin clockwise
var rotation=-.2;
// Alter no variables past here!, unless you are good
//---------------------------------------------------
var ns=(document.layers);
var ie=(document.all);
var dom=document.getElementById;
msg=msg.split('');
var n=msg.length;
var a=size*18;
var currStep=0;
var ymouse=0;
var xmouse=0;
var props="<font face="+font+" color="+color+" size="+size+">";
if (ie)
window.pageYOffset=0
// writes the message
if (ns){
for (i=0; i < n; i++)
document.write('<layer left="0" top="0" width="+a+" name="nsmsg'+i+'" height="+a+"><center>'+props+msg[i]+'</font></center></layer>');
}
else if (ie||dom){
document.write('<div id="outer" style="position:absolute;top:0px;left:0px;z-index:30000;"><div style="position:relative">');
for (i=0; i < n; i++)
document.write('<div id="iemsg'+(dom&&!ie? i:'')+'" style="position:absolute;top:0px;left:0;height:'+a+'px;width:'+a+'px;text-align:center;font-weight:normal;cursor:default">'+props+msg[i]+'</font></div>');
document.write('</div></div>');
}
(ns)?window.captureEvents(Event.MOUSEMOVE):0;
function Mouse(evnt){
ymouse = (ns||(dom&&!ie))?evnt.pageY+20-(window.pageYOffset):event.y; // y-position
xmouse = (ns||(dom&&!ie))?evnt.pageX+20:event.x-20; // x-position
}
if (ns||ie||dom)
(ns)?window.onMouseMove=Mouse:document.onmousemove=Mouse;
var y=new Array();
var x=new Array();
var Y=new Array();
var X=new Array();
for (i=0; i < n; i++){
y[i]=0;
x[i]=0;
Y[i]=0;
X[i]=0;
}
var iecompattest=function(){
return (document.compatMode && document.compatMode!="BackCompat")? document.documentElement : document.body;
}
var makecircle=function(){ // rotation properties
if (ie) outer.style.top=iecompattest().scrollTop+'px';
currStep-=rotation;
for (i=0; i < n; i++){ // makes the circle
var d=(ns)?document.layers['nsmsg'+i]:ie? iemsg[i].style:document.getElementById('iemsg'+i).style;
d.top=y[i]+a*Math.sin((currStep+i*1)/3.8)+window.pageYOffset-15+(ie||dom? 'px' : '');
d.left=x[i]+a*Math.cos((currStep+i*1)/3.8)*2+(ie||dom? 'px' : ''); // remove *2 for just a plain circle, not oval
}
}
var drag=function(){ // makes the resistance
y[0]=Math.round(Y[0]+=((ymouse)-Y[0])*speed);
x[0]=Math.round(X[0]+=((xmouse)-X[0])*speed);
for (var i=1; i < n; i++){
y[i]=Math.round(Y[i]+=(y[i-1]-Y[i])*speed);
x[i]=Math.round(X[i]+=(x[i-1]-X[i])*speed);
}
makecircle();
// not rotation speed, leave at zero
setTimeout(function(){drag();},10);
}
if (ns||ie||dom)
if ( typeof window.addEventListener != "undefined" )
window.addEventListener( "load", drag, false );
else if ( typeof window.attachEvent != "undefined" )
window.attachEvent( "onload", drag );
else {
if ( window.onload != null ) {
var oldOnload = window.onload;
window.onload = function ( e ) {
oldOnload( e );
drag();
};
}
else
window.onload = drag;
}
}
cursor_text_circle(); </script>

Kamis, 28 April 2011

BENIH PADI

 PERLAKUAN BENIH PADI

Produksi padi yang baik dan maksimal dimulai dari pemilihan dan perlakuan benih padi yang baik. Sesuai dengan anjuran pemerintah dan juga anjuran teknologi budidaya yang baik, benih padi yang digunakan sangat disarankan berasal dari benih padi bersertifikat. Benih padi yang bersertifikat menjamin :

  1. Keaslian / kemurnian varietas
  2. Daya tumbuh yang baik
  3. Masa pakai (expired product) diketahui dengan pasti, sehingga lebih terjamin.
Jaminan kualitas benih padi bersertifikat, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 23/Permentan/SR.120/2/2007, adalah :
  1. Benih belum kadaluarsa
  2. Daya tumbuh minimal 80%
  3. Kadar air 10% - 13%
  4. Kandungan kotoran maksimal 2%
  5. Kemurnian varietas minimal 98%
 Dengan kualitas yang baik, tanaman padi akan  tumbuh lebih seragam, sehingga memaksimalkan hasil saat dipanen.

Untuk memperoleh produksi yang maksimal, usaha yang baik harus dimulai sejak awal. Selain penggunaan benih bersertifikat, perlakuan benih saat akan disemaikan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan awal bibit padi. Inilah perlakuan benih padi yang baik sebelum disemaikan :

Menyortir benih yang masih memiliki daya tumbuh tinggi dengan menggunakan larutan garam.
  • Siapkan larutan garam dalam ember dengan volume sesuai dengan benih padi yang akan disortir. Konsentrasi larutan garam (takaran garam) tersebut diukur dengan menggunakan telur ayam/bebek mentah. Masukkan telur ke dalam ember berisi air. Masukkan garam sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk pelan. Pemberian garam dihentikan ketika telur mulai mengapung dalam air, hal ini menunjukkan bahwa kandungan garam telah cukup sebagai penguji benih.
  • Masukkan benih padi yang akan disortir. Kemudian diaduk sehingga semua benih tercampur dengan larutan garam tersebut. Biarkan beberapa menit, sehingga terlihat benih padi tersebut tenggelam dan sebagian kecil terapung.
  • Benih yang masih terapung merupakan benih hampa/rusak/tidak sempurna, sehigga tidak layak untuk dijadikan bibit. Walaupun benih tersebut dapat tumbuh, akan tetapi akan tumbuh menjadi bibit yang tidak sempurna.
  • Benih yang tenggelam dipilih sebagai benih yang akan disemaikan. Benih tersebut kemudian dibilas dengan air bersih sebanyak 2 kali agar larutan garamnya tercuci dengan baik.
Memeram benih sebelum disemai.
  • Benih yang akan disemai sebaiknya dibantu pertumbuhannya dengan cara diperam.
  • Benih direndam dalam air bersih selama kurang lebih 1 jam, kemudian ditiriskan dalam ayakan atau saringan sampai tidak ada air yang menetes.
  • Benih yang lembab tersebut kemudian dimasukkan dalam karung goni atau karung terigu (atau kain katun) dan dibiarkan selama 2 hari dalam ruangan yang terlindung.
  • Setelah dua hari akan nampak pada pangkal benih berwarna putih yang menandakan bahwa akar benih telah mulai tumbuh dan telah siap disemai dalam persemaian.
  • Benih yang telah diperam akan memiliki daya tumbuh yang lebih cepat dan lebih baik dibanding dengan benih yang tidak diperam, sehingga dalam persemaian akan tumbuh lebih kuat dan sehat.

Selasa, 26 April 2011

Membasmi walang

Beberapa waktu yang lalu, saya dan beberapa petani yang menanam padi seringkali dibuat jengkel karena ulah lembing alias walang sangit (Leptocorisa oratorius).  Betapa tidak ?  Padi yang sudah berbuah menjadi mangsa walang sangit. Serangga ini akan menghisap buah padi atau gabah sedemikian rupa sehingga seringkali buah padi akan berwarna kecoklatan hingga hitam bahkan pada serangan yang parah akan mengakibatkan bulir padi menjadi hampa. Oleh karena itu, petani di desa saya berupaya untuk meramu sendiri obat alami untuk membasmi minimal mengusir hama walang sangit. continue reading…
Oya, gambar walang sangit diatas saya ambil dari internet, semoga si pemilik foto tidak marah gambarnya saya pajang, kan beramal ya pak/bu lagipula bukan untuk komersiil, terimakasih.

Bahan-bahan nabati yang dipakai petani di desa Tlogopayung, diantaranya yaitu :
1.  umbi gadung
2.  kulit jengkol
3.  akar tuba/jenu
4.  daun tembakau
5.  daun orok-orok
6.  daun sengon
7.  daun sirsak
Bahan-bahan diatas kira-kira sebanyak masing-masing 1 kg. Sedangkan langkah-langkah pembuatan ramuan alami sebagai berikut :
1. tumbuk bahan-bahan diatas hingga halus satu persatu
2. Campurlah bahan-bahan yang sudah ditumbuk tadi dengan menempatkan pada wadah atau ember
3. beri air bersih/air sumur kira-kira 5-6 liter dan kemudian diaduk secara merata (ada juga yang menyarankan ditambah dengan sabun cuci rinso 1-2 sdm)
4. diamkan larutan tersebut selama kira-kira 2-3 hari kemudian tutuplah dengan rapat
5. kontrol larutan tsb dengan rutin dan sesekali diaduk
6. setelah 3 hari maka jadilah larutan tsb sebagai biang obat
7. kemudian peras dan saring.
Nah, untuk aplikasi cukup dicampur dengan perbandingan antara biang obat dengan air bersih 1 : 10. Petani sini sudah pernah mencoba dan hasilnya, alhamdulillah walang sangit kabur. Untuk hasil yang memuaskan ada yang mengatakan supaya akar tuba dan umbi gadung dibanyakin, bahkan ada yang mencampur sedikit (1/2 dosis normal) dengan insektisida kimia seperti decis, matador atau dursban, habis saking keselnya sih…nanem padi susah-susah, eh…giliran mau panen diserang walang sangit, bener-bener kurang ajar…hehe…

Bercocok tanam padi yang baik

Berikut Teknik bercocok tanam padi agar dapat menghasilkan hasil panen yang maksimal :
1. Seleksi Bibit
Untuk mendapatkan kualitas dan hasil panen yang baik, bibit yang dipilih harus bibit yang baik dan bagus. Langkah penyelksian dan pengolahan bibit ini adalah sebagai berikut:
a. Umur padi calon bibit di ambil yang betul-betul sudah matang dan tua
b. Masukkan air kedalam bejana seleksi dan tambahkan garam secukupnya.
c. Masukkan telur bebek kedalam air garam tadi. tunggu sampai telur bebek udah merapung.
d. Kemudian baru masukkan bibit yang sudah diseleksi tadi kedalam air garam tersebut.
e. beberapa diantara bibit tadi ada yang merapung, kemudian yang merapung itu tidak dipakai (dibuang).
f. Bibit yang tenggelam saja yang diambil
2. Menyemai Bibit
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik perlu menentukan media tanam biit atau persemaian bibit. Untuk persemaian bibit perlu diperhatikan beberpa hal antara lain :
a. Tanah yang diambil untuk menyemai bibit harus tanah yang lebih baik dan bagus
b. Untuk media semai bisa kita pakai baki, bejana yang luas dan datar, atau dibuatkan dari papan yang dialas dengan palstik.
c. Campur tanah yang sudah dipilih dengan pupuk kompos atau pukpuk kandang
d. Ratakan tanah di media semai kira-kira ketebalan 2 cm
e. Taburkan bibit yang sudah diseleksi dimedia semai
f. Jaga kelembaban semaian benih.
g. Tunggu sampai benih berumur 10 hari

3. Pengolahan Lahan/Sawah
Sementara kita menunggu bibit sampai berumur 10 hari lahan tempat tanam sudah harus dibereskan atau digarap sedemikian rupa sehingga nanti setelah benih siap tanam tidak terjadi kendala. Untuk pengolahan lahan tersebut sebagai berikut:
a. Sawah yang sudah selesai dipanen jerami atau daun padi bekas panen hendaknya jangan dibakar atau dibuang biarkan lapuk di sawah (lahan) karena ini isa dijadikan kompos.
b. Lahan sudah dibajak diratakan dan dipetak-petak agar kita lebih mudah mengontrol airnya.
c. Lahan diratakan dan usahakan air sawah itu hanya berada di petak artinya air lahan pecak-pecak (lacok-lacok=minang)
d. Garislah lahan dengan ukuran jarak garis 35 cm.
e. Dua hari sebelum tanam lahan di taburi pupuk sebaiknya pupuk yang dipakai adalah pupuk organik.

4. Cara Tanam
Setelah lahan siap tanam, maka bibit yang sudah berumur 10 hari siap di pindahkan ke lahan tanam. Untuk menanam padi caranya sebagai berikut:
a. Untuk bibit yang disemai dalam baki bisa baki langsung diangkat ke lahan siap tanam atau benih diangkat kelahan tanam dengan dicabut dahulu dari media semai (khusus untuk yang dicabut hati-hati jangan sampai padi yang menempel pada benih terlepas)
b. Tanam benih dilahan dengan jarak tanam 35 cm
c. Menanam benih jangan sampai dibenam seperti menanam benih ala konvensional.
d. Ambil benih yang padinya masih menempel dan cukup di letakkan diatas tanah dengan sedikit menggesekkan benih ketanah dan kemudian ditutup dengan tanah setujuk jari.
e. Jaga media tanam jangan samapi digenang air.
5. Perawatan
Untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal harus dilakukan perawatan yang intensif. Dan perawatan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan perawatan tanam padi yang sudah kita warisi dari nenek moyang terdahulu. Beberapa langkah perawatan yang perlu dilakukan:
a. Setelah padi berumur 10 hari setelah tanam semprot lah dengan pupuk organik (untuk pupuk organik diserahkan kepada kita masing-masing.)
b. Umur 25 hari semprot lagi (pada usia ini padi sudah bisa diberi air yang agak banyak)
c. Umur 40 hari ulangi lagi penyemprotan
d. Umur 60 hari kembali lagi disemprot
e. (atau berilah pupuk seperti biasa kita bertanam padi disini dianjurkan pakai pupuk organik)
f. Pertumbuhan padi yang baik dan bagus adalah untuk satu rumpun menghasilkan 45 sampai dengan 60 batang padi
g. Biasanya padi bisa menghasilkan anak sampai 100 batang, tetapi ukuran itu tidak menghasilkan panen yang maksimal karena akan berpengaruh kepada buah yang dihasilkan.
f. Setelah usia 2 bualan genangilah air sawah agar pertumbuhan anak padi tidak bertambah.

PETANI MODERN KUBANGKONDANG

MENJADI PETANI MODERN

Menggeluti bisnis pertanian setidaknya dibutuhkan konsistensi dan usaha yang terus menerus. Hal ini pula yang diterapkan Mahendra Kusuma dalam mengelola PT. Fujimelasari, yang bergerak di bidang pembuatan pupuk dan pertanian organik.
Seperti apa?
SEBELUM bisa terjun ke bisnis yang dikelolanya saat ini. Hendra, sapaan Mahendra Kusuma sempat bekerja sebagai profesional di beberapa perusahaan. Setelah lulus dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, pada 1985, lelaki kelahiran Bandung ini memutuskan untuk melanjutkan studinya ke jenjang magister di Economic Development Departement. San Jose, California, Amerika Serikat.
Hendra kembali ke Indonesia pada 1992. Saat itu,dia sempat bekerja di sebuah lembaga pemerintah selama satu tahun. Sembari bekerja di lembaga tersebut. Hendra kembali meng-
PEBISNIS MUDA ambil program %- $5 j8j A 05 Magister Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor (IPB). Di program S2 inilah menjadi cikal bakal Hendra tertarik terhadap dunia pertanian, hingga sekarang membawa dia menjadi seorang "petani" modern.
Hendra juga sempat bergabung dengan PT. Bina Silvan Lestari di Sumatera yang memasok hanan baku kayu pensil untuk PT. Silo Indah Pratama. "Waktu itu, teknologi di Indonesia belum ada yang bisa mengecat pensil. makanya harus dikirim ke Jerman untuk dicat, kemudian diba-li kin lagi untuk dijual." ujarnya kepada INDOPOS kemarin (2/11).
Di perusahaan tersebut, Hendra hanya bertahan sampai 1995. Ini karena dia memutuskan kembali ke Jakarta. Sesampainya di ibu kota. Hendra diminta untuk menjadi koordinator Badan Kemitraan Jimbaran, sebuah komunitas konglomerat kala itu, yang sering berdiskusi dan bertukar pendapat mengenai bisnis mereka.
Hendra mengatakan, keberadaan komunitas tersebut berkat dorongan almarhum Presiden RI Soeharto. Pasalnya, Soeharto yang memfasilitasi berdirinya komunitas tersebut. "Pak harto melihat konglomerat itu sudah sangat kaya, kenapa tidak sebagian bisnis mereka disubkan kepada pengusaha kecil," tandasnya.
Salah satunya seperti pembuatan/oor step untuk PT. Astra Indonesia yang membuat motor. Saat itu, pengusaha mengaku memiliki standar kualitas dalam memproduksi sebuah barang. Karena itu, tidak mudah menyerahkannya kepada pengusaha kecil.
"Pak Harto orang yang bijak. Menghadapi kendala itu,beliau hi MEMPERDALAM Karena tertarik dengan pertanian, Mahendra Kusuma lantas lanjutkan pendidikan Program Magister Manajemen Agribisnis di Institut Pertanian Bogor (IPB). kepada para konglomerat, kalau mereka takut pengusaha kecil buat barang tidak sesuai standar, maka ajarkan kepada mereka bagaimana buat dengan standar yang baik," kata Hendra.
Lewat kesibukannya di komunitas ini. Hendra menjadi kenal dengan banyak pengusaha papan atas Indonesia kala itu. Namun pada 1996, Hendra kembali pindah profesi sebagai Plantation Executive di Lyman Group, sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit dan kayu di Kalimantan Barat. Cukup lama dia bergelut di perusahaan ini hingga 2002. Merasa sudah tidak betah lagi berlama-lama di rantau. Hendra memutuskan kembali ke Pulau Jawa dan mendirikan sendiri PT. Fujimelasari. yang awalnya hanya bergerak di bidang usaha pembuatan pupuk NPK dan pupuk cair,